Unknown
Hari ini mendengar seorang anak kecil yang berkata, "Makacih" dengan polosnya ketika diberi permen yang entah aku pun tidak tahu apa namanya..
Dulu orang tua kita sering mengingatkan kita untuk  berkata terima kasih atas apapun yang kita dapat.
Satu hal yang kusadari, sekarang tidak ada lagi yang mengingatkan kita untuk berkata "Terima Kasih".
Kita dituntut untuk "tahu diri", kapan saatnya berterima kasih dan bahkan membalas kebaikan orang.
Akhir-akhir ini terlalu banyak hal yang menyibukkan pikiran kita, hingga mungkin melewatkan berkah-berkah yang kita dapat.
Bukan berkahnya yang kita lewatkan, tapi rasa syukur lah yang kita lewatkan,
Cobalah berhenti sejenak dari kepenatan anda.
Luangkan beberapa menit saja,
Beberapa menit dari waktu anda hari ini,
Beberapa menit yang merupakan perjalanan anda menuju rumah anda, entah dari sekolah, kampus, kantor, atau mana pun.
Nikmatilah perjalanan anda pelan-pelan.
Lihatlah sekitar anda, alam atau siapa pun manusia yang anda lewati,
Jika anda peruntung, mungkin anda akan melihat pemandangan alam nan indah yang mungkin selama ini tidak anda perhatikan, entah itu berupa langit dengan awan meganya, sebuah taman dengan bunga-bunga cantiknya, halaman rumah cantik nan nan menyenangkan atau mungkin hal lain yang lebih menakjubkan.
Jika anda lebih beruntung, mungkin anda akan melihat senyum polosnya anak kecil, tawa riang orang-orang atau mungkin sutu kondisi yang bisa dikatakan ketidakberuntungan.
Lihatlah baik-baik, nikmatilah kebahagiaan yang telah didapat dan tentu saja jangan lupa untuk bersyukur.
Bersyukur kepada Tuhan yang telah memberimu, membantumu, menjagamu dan tanpa lelah menemanimu..
Terima kasih Tuhan, atas semua nikmat yang kau beri.
Dan terima kasih telah menciptakan makhluk-makhluk yang kau jadikan perantara kebahagiaanku..
Unknown
Jumat, 28 september 2012 kemarin, saya nemenin temen saya ngambil barang ke kos temennya.
Di sana, kebetulan yang punya kos sedang beli gallon, nah pas gallonnya datang, yang nganterin gallon numpang promosi air minum..



Orang yang promosi meminta temen saya untuk mengambilkan air sumur..
Kemudian beliau mengeluarkan sebuah alat sakti, berupa TDS meter..
Beliau bilang, alat ukur tersebut untuk mengukur tingkat kekotoran air..
Hmmmmsss, iseng-iseng aja aku tanya, "kekotoran dari segi mana mas? emang yang di ukur apa?"
Mas nya malah ga bisa jawab..
LHAHH LHOOHH...
Akhirnya ta dengerin aja, mas-mas itu sampe selesai..
Intinya, dia membandingkan angka kekotoran antara air minum RO yang ia jual, dengan air sumur dan air Minum dalam kemasan yang terkenal sebut saja Aquous.
Dari hasil uji, Aquos memiliki nilai TDS 220an, air sumur 180an dan air RO yang beliau jual 30an..
Beliau mengklaim bahwa air minum beliau yang paling bersih dibanding air sumur dan air minum dalam kemasan terkenal..



Dari alatnya, saya ragu itu alat untuk mengukur kekotoran..
Sebab untuk mengetahui kadar zat padat terlarut pada air bersih seperti itu, harusnya yang dihitung Turbiditynya, sedangkan alatnya lebih seperti pHmeter,
Saya curiga itu conductivity meter portable yaitu alat untuk mengukur konduktivitas cairan,
Konduktivitas pada caira umumnya menggambarkan banyaknya mineral yang terlarut dalam suatu cairan..


Akhirnya karena penasaran, saya tanya mbah google..
Ternyata hasil wangsit mbah google sangat mengejutkan..
Banyak situs-situs yang mempromosikan air minumnya dengan cara yang sama, dengan dalih yang sama, dan klaim yang sama..


Masih kurang puas lagi, saya mencari tahu lagi tentang TDSmeter, kemudian ketemu lah sebuah situs yang menjual TDS meter,
Dalam situs luar negeri itu, dijelaskan bahwa TDSmeter berfungsi untuk mengukur pH, konsentrasi ion, konduktivitas sera oksigen terlarut..
Di situ juga dijelaskan bahwa nilai konduktivitas sering disebut sebagai Total Dissolved Solid (TDS), dengan catatan InLab. 
Hal itu mungkin karena dalam pengujian dibutuhkan aquades, H2O tanpa kandungan zat lain yang terlarut, sebab adanya zat terlarut dapat mempengaruhi hasil pengujian sehingga mineral dianggap padatan terlarut yang harus dihilangkan.


Setahu saya, pada air minum dalam kemasan:
1. Untuk menghilangkan padatan (kotoran) terlarut dalam air minum kemasan, dilakukan penyaringan hingga ukuran skala 1 mikron meter
2. Untuk membunuh mikrobia yang masih lolos penyaringan, dilakukan sterilisasi
3. Konduktivitas pada air minum sengaja tidak dihilangkan namun dijaga antara 80-250 mS (bukan ppm)
 

Nilai konduktivitas pada air minum dalam kemasan menunjukkan adanya mineral-mineral seperti magnesium flour, natrium dan calsium,
mineral ini tidak dihilangkan karena baik bagi kesehatan, dapat membantu proses-proses metabolisme dalam tubuh  (cari sendiri fungsi masing-masing mineral di atas bagi metabolisme tubuh yaaa), serta dari segi sensorisnya dapat memberi rasa kesegaran.
namun demikian, jika lebih dai 250mS dikhawatirkan dapat merusak ginjal, sebab mineral yang tidak dipakai oleh tubuh nantinya akan diolah oleh ginjal, dapat mengendap dan menghasilkan batu ginjal.


fakta baiknya:
- yang memiliki nilai konduktivitas tinggi seperti itu umumnya hanya terdapat di daerah pegunungan, jadi jangan khawati kelebihan mineral dalam tubuh
- konsumsi mineral dalam tubuh tinggi, sehingga kondisi kelebihan mineral, hampir-hampir tidak mungkin terjadi. penyakit batu ginjal umumnya terjadi karena konsumsi bahan pangan sintetis yang tidak dapat diolah oleh ginjal dan akhirnya mengendap.
- air bermineral sehat bagi tubuh, terbukti dengan maraknya produksi minuman-minuman air mineral dan isotonik


fakta lain:
- air minum dalam kemasan  tidak lebih kotor dibanding air sumur atau air RO
- sterilisasi air RO sepertinya hanya dari UV light treatment, hal itu masih kurang efektif untuk membunuh bakteri, sebab UV biasanya digunakan hanya untuk sterilisasi alat, sebab daya jangkau sinarnya yang terbatas


jadi jangan mudah tertipu oleh promosi air minum isi ulang yaaa...
bukan berarti saya mengklaim air minum isi ulang yang dipromosikan tersebut tidak baik, tapi alangkah baiknya kalau kita brhati-hati..
dan jangan percaya begitu saja atas klaim yang menjelek-jelekkan air minum dalam kemasan lain, hati-hati jadi fitnah, sebab kalau dipikir-pikir pun air minum dalam kemasan tidak akan dipasarkan jika tidak lolos standar, dan stadar SNI juga bukan standar asal yang dibuat oleh anak TK..
tidak salah kan berfikir cerdas untuk kesehatan tubuh

better food for better future