Terdapat salah satu adab jawa yang sangat terkenal, "Mangan sambi lungguh"
Arti atau makna dari adab ini sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Banyak orang tua yang masih menerapkan adab itu, sehingga akan sangat tidak sopan jika kemu makan atau minum sambil berdiri atau bahkan berjalan.
Secara logika, ada benarnya adab atau norma ini.
Posisi berdiri atau bahkan berlari sangat rentan terhadap goncangan.
Jika anda atau orang di sekeliling anda tidak hati-hati, maka dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti, makanannya jatuh (eman-eman atau sia-sia), tersedak, menabrak atau mungkin ditabrak orang sebab anda lebih berkonsentrasi pada makanan dibanding jalan.
Tapi beberapa orang memilih untuk tidak mengindahkan adab ini denga alasan efisiensi waktu, misalnya ketika kamu berangkat sekolah terburu-buru, daripada tidak sarapan akhirnya memilih makan roti sambil berjalan berangkat ke sekolah.
Mengindahkan atau tidak adab lama ini terserah anda, namun menilik dari kegunaan dan manfaatnya, akan lebih baik anda mengikuti norma kuno ini.
Tapi dalam setiap norma ada istilah "darutat" untuk menghalalkan suatu ketidakpatuhan.
Jadi bagi para pelanggar, silahkan mencari alasan yang tepat (hahahaha).
Selalu ada tempat tepat untuk pilihan bijak (pintar-pintarlah mencari alasan).